Breaking

LightBlog

Kamis, 09 Maret 2017

FRAGENZHU


Dendam masa telah merenggut mahkota kesucian mu
Hingga terpaksa ku bunuh kau dengan sajak-sajak beracun
Mengapa waktu bertengkar di tengah heningku
Mengapa kau tega membakar lembaran impianku  yang menggenang
Mengapa kau rela menyebrangi hati yang dalam nan beriak itu
saat aku dalam penantian panjang menanti mu

Kini bukan lagi cerita tentang aib mu
Tetapi  aku hanya ingin tuliskan sajak yang berdarah ini untuk mu
Sajak yang akan menjelajahi jejak terompahmu
Sampai aku tahu alasan mu yang mulia mengikis janji suci ku
Jika aku tahu alasan mu
Maka cukuplah diam bagiku
Aku akan mendengarkan dentang-denting piano memanggil ku untuk pulang

Kau adalah keindahan syair bagiku
Yang terbentang di ufuk barat kota karang
Yang dahulu ku kenang tiap malam tanpa bintang di langit
Namun kini kisah berakhir disini
Ketika tenda biru berdendang dalam lagu dan ijab kabul mu
Dan hati mu yang berubah bagai medan pertempuran
Maka telah aku ketahui jawaban hati mu
Inilah saatnya aku pulang
Inilah saatnya diam dan sunyi menyelimuti hati
Inilah musim semi dan musim gugur akan datang
Entah apa yang terjadi esok hari
Biarkanlah saja seperti itu
Karena bagiku
Kisah tetaplah kisah
Dan cinta adalah bagian dari cerita kita

Bila kelak malam mu indah maka doa ku terkutuk
Bila kelak malam mu indah di kelopak mata mu
Maka Tuhan sedang memberi mu sayap untuk terbang bersamanya dalam keabadian cinta
Sakinah, mawaddah, warahmah


4 komentar:

  1. Like this so much👍👍👍

    BalasHapus
  2. hempttttt........mengena dan tersenggol ne yaa??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya ga tersenggol sih. Tp paham ajalah😅

      Hapus
  3. haha......paham aja dan tanam dalam diri..hehehe.......lumayan kan pengalamn bisa jg tulisan......

    BalasHapus