Breaking

LightBlog

Sabtu, 21 Mei 2016

AIR MATA DAN HIJRAH

Air mata dan Hijrah
oleh : M Hamka Syaifudin
Add caption

Surat senja yang dulu engkau tulis akan aku bawa pergi juga hari ini tuan. Sebab aku tak mampu menahan lagi derita yang telah menjerumuskan diriku  sendiri. Apalagi banyak sindiran yang seakan-akan tak pernah berhenti bernyanyi.
Tuan, aku sadar kalau waktu itu adalah akhir musim perjalan ku, tetapi jiwa ini seolah-olah berontak dan tak pernah musabah. Seakan-akan aku memandang dunia begitu penuh mendukungku dan membenarkanku dalam setiap langkah ini.
Derap langkah kaki ini telah aku hentakkan jauh dari pandangan setiap orang. Karena rasa malu, putus asa, dan kebencian yang telah memuncak.Tapi aku juga begitu kesal, Sebab di saat ku bersalah yang mungkin tak seberapa tuan malah menghina, dan melepas sumpah serakah, seakan-akan kehadiran ku bagai badai fitnah dan tsunami yang mengancam hidup mu.
 Dalam kesendirian nurani ini bertanya-tanya. Sejak dalam asuhan mu, adakah sedikit candaku yang mendatangkan senyum, ataukah kehadiran ku yang dapat menjadi penawar hati di saat engkau telah gundah gulana? tentu pernah ada. Dan mungkin itu seolah-olah buaian mimpi bagi tuan yang di saat sadar  tak lagi mengingatnya. Dan mungkin juga hanya sekedar bunga tidur yang menghiburmu di saat kejahatan malam yang begitu mencekam. Tetapi tak apalah hari ini pun aku menyerah.  Aku yang salah dan engkaulah sang pemenang nya. Aku melambaikan tangan,mengayunkan langkah, palingkan muka untuk pergi jauh dan mungkin tuan tak pernah bertanya lagi keberadaan ku. Semoga kepergian ku ini menjadi suatu efek perubahan yang dapat menyayangi ku penuh cinta. Dan menyapihku dengan segala ketulusan.karena di saat kita kepergian ini aku yakin alunan-alunan kebahagianan selalu bersama menaungi ku dan dendang kebahagian pun seakan akan tak pernah henti. Dan akan aku buka lembaran baru tentang sebuah langkah dalam perjalan mencari cinta, cita, dan kelejatan iman yang mana akan aku bingkai dengan kalimat indah dan bermakna yakni HIJRAH..........
Kini saatnya aku membuka lembaran baru dalam cerita perjalan ku. Dan aku pun tak akan lupa tentang catatan masa lalu ku, karena ia adalah seuntai hikmah untuk  menuntun kehidupan ku yang akan datang.  Selamat berpisah wahai sang masa lalu. Kedatangan mu yang sesaat telah mengajarkan arti kehidupan yang sebenarnya bagi ku yang mungkin dulu aku lupa atau bahkan tak pernah mengenalnya. Engkau adalah guru terbaik setiap catatan perjalanan hidup ku.
haruskah engkau pergi sepagi ini???????????????
           



Tidak ada komentar:

Posting Komentar