Breaking

LightBlog

Senin, 06 Juni 2016

TENTANG SEBUAH SAJAK


Sungai kehidupan akan terus mengalir
Yang akan berdongeng tentang sajak masa silam
Saat butir-butir air mata menetes mengeluh
Saat kepergian ku di malam yang penuh tangis

Butiran air mata malam itu sengaja ku bungkus
Agar tetesannya tak membasahimu
Bila malam tak bercerita akan kelamnya kenangan
Pasti juga kan kau tahu, bila fajar selalu membuka tabir kegelapan

Aku melangkah pergi malam itu
Tanpa iba pada setiap kejahatan yang membisikkan
Melambai tangan pada sang rembulan yang purnama
Walau pernah ku temui pada setiap malam tanpa hadirnya sang purnama
Tetapi biarkan saja
Aku maafkan malam ini jua

Oh bintang kecil ku di beranda langit
Sampai mana pun telapak ini berpijak pasti tetapku temui diri mu
Jagalah kebersamaan cinta yang ku tinggalkan malam ini
Agar kelak tatapan  ku tak berpaling dari wajah langit
Aku meninggalkan mu dengan sajak-sajak kecil yang dahulu ku tulis
Sebelum datang nya petang penuh kenistaan
Sajak yang ku tulis bersama ribuan kasih sayang, maka
Dekaplah ia sepanjang malam ,agar engkau tak menangis mengeluh

Oh bintang kecil, bila nanti sajak itu engkau baca
Taburkan ia ke mahligai angkasa, agar ia nista  tanpa ada harapan

Malam
Hantarkan aku pergi malam ini jua
Walau penuh tangis,aku tak mau kau bercerita
Pada mentari yang kelak akan datang
Aku takut sebab jika nanti ia turut bersedih dan melepas sumpah serakah pada dunia tempat ku bernaung dalam setiap perasaan
Dalam sayap-sayapnya yang basah ia selau mendekap ku







Tidak ada komentar:

Posting Komentar