Sungai kehidupan akan terus mengalir
Yang akan berdongeng tentang sajak masa
silam
Saat butir-butir air mata menetes mengeluh
Saat kepergian ku di malam yang penuh
tangis
Butiran air mata malam itu sengaja ku
bungkus
Agar tetesannya tak membasahimu
Bila malam tak bercerita akan kelamnya
kenangan
Pasti juga kan kau tahu, bila fajar selalu
membuka tabir kegelapan
Aku melangkah pergi malam itu
Tanpa iba pada setiap kejahatan yang
membisikkan
Melambai tangan pada sang rembulan yang
purnama
Walau pernah ku temui pada setiap malam
tanpa hadirnya sang purnama
Tetapi biarkan saja
Aku maafkan malam ini jua
Oh bintang kecil ku di beranda langit
Sampai mana pun telapak ini berpijak pasti
tetapku temui diri mu
Jagalah kebersamaan cinta yang ku tinggalkan
malam ini
Agar kelak tatapan ku tak berpaling dari wajah langit
Aku meninggalkan mu dengan sajak-sajak
kecil yang dahulu ku tulis
Sebelum datang nya petang penuh kenistaan
Sajak yang ku tulis bersama ribuan kasih
sayang, maka
Dekaplah ia sepanjang malam ,agar engkau
tak menangis mengeluh
Oh bintang kecil, bila nanti sajak itu
engkau baca
Taburkan ia ke mahligai angkasa, agar ia
nista tanpa ada harapan
Malam
Hantarkan aku pergi malam ini jua
Walau penuh tangis,aku tak mau kau
bercerita
Pada mentari yang kelak akan datang
Aku takut sebab jika nanti ia turut
bersedih dan melepas sumpah serakah pada dunia tempat ku bernaung dalam setiap
perasaan
Dalam sayap-sayapnya yang basah ia selau
mendekap ku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar