oleh : M Hamka Syaifudin
Di dalam Al-Qur’an Allah SWT. Banyak
porsi ayat yang memberikan sanjungan kepada ummatnya terutama dikalangan pemuda . Atas
amal dan keteguhan hati mereka dalam mempertahankan keimanan dan rela
meninggalkan kedua orangtua mereka demi untuk memeluk agama yang di sampaikan
oleh Baginda Rasuullah.saw
Menariknya juga adalah diusia yang
masih relatif muda mereka mampu mengukir segudang prestasi dan meraih kejayaan
ummat islam yang tercatat didalam sejarah sampai detik ini. Sebab pemuda itu
sendiri merupakan mutiara yang walaupun berada didalam lumpur pun akan terlihat
hastrat dan jiwa juang yang membara.
Salah satu ayat yang menceritakan
ketabahan dan keteguhan pemuda dalam
Al-Qur’an adalah (surah Al-Ankabut(29): 8) “ Dan kami wajibkan manusia berbuat baik kepada dua orang
ibu-bapaknya. Dan jika keduanya memaksamu untuk memepersekutukan Akudengan
sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti
keduanya. Hanya kepada-Ku-lah kembalimu, lalu Aku kabarkankepadamu apa yang
telah kamu kerjakan.”
Ayat ini turun terkait dengan
sahabat dikalangan pemuda Sa’ad bin Abi Waqqash. Yakni ketika ibunya bersumpah
tidak akan berbicara dengannya sampai ia keluar dari agama barunya. Ibunya juga
bersumpah tidak makan dan tidak minum. Ia lakukan berbagai macam cara untuk
meluluhkan hati anaknya Sa’ad. Sampai suatu saat ibunya sendiri yang tidak
menahan lagi kepayahan yang di deritanya, ia tersungkur dan pingsan. Dan ketika
sadar ia diberi air minum oleh adiknya
Sa’ad yang bernama Imarah. Lantas seketika itu juga ia terus melaknat anaknya
Sa’ad. Disitulah turun lah ayat tersebut.
Inilah salah satu gambaran keteguhan
dan kesabaran para pemuda yang di cintai oleh Allah Swt. Begitu kuat tekanan
batin yang dirasakan oleh Sa’ad tetapi ia mampu menaklukkan nya. Luar biasanya
lagi ini terjadi ketika umurnya Sa’ad belum mencapai 20 tahun. Dan masih dalam
masa awal kemunculan islam.
Di mata Rasulullah punya kedudukan
tersendiri. Para pemuda sangat di hargai dan memilik keutamaan-keutamaan
tersendiri. Dalam hal ini Rasulullah Saw memberikan amanah dan tanggungjawab di
pundaknya para pemuda sebagai bentuk latihan dan bias tentu untuk mengasah
energi-energi yang masih produktif tersebut. Juga bentuk pelatihan untuk
mencetak para kader-kader yang militan
dan menjadi aktor utama dalam proses ekspansi dakwah islam itu sendiri.
Ada beberapa deretan prestasi
gemilang yang di toreh oleh kaum muda dimana hal ini tidak di pandang sebelah
mata. Ia memiliki nilai tersendiri di hadapan Baginda Rasulullah Saw.
Diantara nya adalah: 1.
Kepemimpinan. Disaat beliau hendak mengangkat imam disalah satu kabilah yang
datang kepada beliau maka beliau menerapkan tolak ukur syariat. Siapa di antara
kalian yang memiliki banyak hafalan dari Al-Qur’an? Tanya beliau. Dan saat itu
beliau menetapkan Amru bin Salimah Al-jarmi sebagai imam bagi mereka. Padahal
usianya masih muda sekali. Dan Amru merupakan imam muda bagi kaumnya pertama
dalam islam. Tindakan beliau dalam menetapkan kepemimpinan bagi kaum muda bukan
berarti beliau mengentengkam masalah kepemimpinan. Dan tentunya beliau tidak
meremehkan kualitas para senior. Tetapi beliau lebih paham betul siapa yang
lebih pantas untuk mengemban amanah kepemimpinan itu. jika senior-senior yang
layak mengemban amanah maka tentu mereka yang lebih utama mengembannya.
Yang ke 2. Penulisan
wahyu . Rasulullah Saw. Juga menjamin kualitas keimanan dan kecerdasan para
pemuda. Hingga sampai beliau menetapkan sahabat Zaid bin Tsabit dalam urusan
yang besar seperti ini. Karena ini bukan hanya untuk kepentingan kehidupan
manusia dijamannya saja tetapi merangkup untuk kaum muslimin seluruhnya. Hingga
Zaid begitu berat sekali menerimanya. Lantas ia berkata “ jika aku
diperintahkan untuk memindahkan salah satu gunung itu lebih muda bagiku
daripada mengumpulkan Al-Qur’an.
Yang ke
3.memimpin pasukan perang. Banyak
sekali para pemuda yang diutus oleh Rasulullah Saw Untuk mengemban amanah yang
agung nan berat ini. Tugas yang sangat sulit bagi senior-senior apalagi hanya
untuk pemuda-pemuda yang masih sangat besar pengaruhnya bermaksiat dan ambisi
dengan keegoisan. Tetapi respon balik dari amanah ini luar biasa. Banyak yang
mengukir catatan sejarahnya dengan tinta keemasan. Dan menjadi panglima paling
ditakuti dalam sejarah. Dan tekad mereka dalam berjuang tidak terhambat umur
mereka yang masih belia. Mereka mampu memberikan segenap potensi dan ketaatan
dalam seluruh aspek. Sebab visi misi yang ditanamkan awal oleh Rasulullh sudah
mengakar dalam dada menghujam dalam tingkah laku
Al Imam Syaikh Hassan Al Banna
mengatakan sejurus dengan hal diatas. Bahwa fikroh yang sukses di tentukan oleh
tiga pokok. Yakni : orang-orang yang memiliki persepsi yang jelas tentang
fikroh tersebut : orang yang yakin dengan seyakin-yakinnya dengan kebenaran
fikroh tersebut : dan hati mereka selalu bersatu padu diatas fikroh tersebut.
Diantaranya sahabat yang terkenal
dalam peperangan membela Raulullah adalah sahabat Usaid bin Zhuhair bin Rafi’,
Al-Barra bin Azib, Haritsah bin Suraqah, Jabir bin Abdillah bin Ri’ab,Yazid bin
Ka’ab Al- Ansari, Muawwadz bin Al-Harits dan masih banyak lagi yang lainnya
yang ikut serta berjuang dan menjadi saksi sejarah atas kesyahidan mereka dalam
membela Risalah islam ini di saat usia yang masih sangat muda.
Salah satu bentuk ketaatan yang
sangat tinggi dalam mengemban amanah inilah
yang mejadi nilai tersendiri dihadapan Rasulullah saw.ketaan yang tiada
terbatas, kerja keras yang tiada henti, jiwa semangat juang yang selalu
bergelora dan kedekatan mereka tunduk dan patuh kepada perintah-perintah Allah
swt dan Rasulullah Saw.
Nilai yang harus kita ambil yakni cara
pendidikan yang di terapkan oleh Rasulullah. Nilai spirit keislaman dan nilai
Al-Quran. Hingga hal ini mampu
melahirkan pemimpin-pemimpin yang tangguh, ulama-ulama yang brilian, jendral-jendral di segani musuh. Serta intelektual muda yang mampu mengemban
amanahnya dengan gemilang.
Tidak bisa kita pungkiri bahwa
nilai-nilai yang telah diwariskan oleh para pendahulu tidak di indahkan lagi
oleh pemuda saat ini. Sekarang pemuda menjadi generasi terbelakang karena jauh
dari nilai-nilai Al-Qur’an dan buta dengan sejarah yang pernah diukir para
pemuda terdahulu.
Tugas kita adalah bagaimana
mengembalikan ruh dan spirit pemuda lewat pendidikan berqur’an. Kalaw sudah
tertaman dalam diri para pemuda maka mereka akan sami’na wa ata’na dalam
mengemban setiap amanah yang diberikan walaupun hasilnya belum maksimal seperti
pendidikan yang di terapkan di masa Baginda Rasulullah Saw.
Pendidikan Al-Qur’anlah niscaya akan membawa kita keluar dari krisis
moral ini. Dan akan menghantarkan kita kepada ridha Allah dan Rasulnya. Maka
kebangkitan ummat akan segera bangkit lewat tangan para pemuda-pemuda di jaman
yang modern ini. Dan menjadi pemuda yang punya nilai tersendiri dimata Rasulullah saw..........wallahu a’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar