Breaking

LightBlog

Senin, 23 Mei 2016

PEMUDA DI MATA RASULULLAH




oleh : M Hamka Syaifudin
Di dalam Al-Qur’an Allah SWT. Banyak porsi ayat yang memberikan sanjungan kepada  ummatnya terutama dikalangan pemuda . Atas amal dan keteguhan hati mereka dalam mempertahankan keimanan dan rela meninggalkan kedua orangtua mereka demi untuk memeluk agama yang di sampaikan oleh Baginda Rasuullah.saw
Menariknya juga adalah diusia yang masih relatif muda mereka mampu mengukir segudang prestasi dan meraih kejayaan ummat islam yang tercatat didalam sejarah sampai detik ini. Sebab pemuda itu sendiri merupakan mutiara yang walaupun berada didalam lumpur pun akan terlihat hastrat dan jiwa juang yang membara.
Salah satu ayat yang menceritakan ketabahan dan keteguhan pemuda  dalam Al-Qur’an adalah (surah Al-Ankabut(29): 8) “ Dan kami wajibkan manusia berbuat baik kepada dua orang ibu-bapaknya. Dan jika keduanya memaksamu untuk memepersekutukan Akudengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku-lah kembalimu, lalu Aku kabarkankepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
Ayat ini turun terkait dengan sahabat dikalangan pemuda Sa’ad bin Abi Waqqash. Yakni ketika ibunya bersumpah tidak akan berbicara dengannya sampai ia keluar dari agama barunya. Ibunya juga bersumpah tidak makan dan tidak minum. Ia lakukan berbagai macam cara untuk meluluhkan hati anaknya Sa’ad. Sampai suatu saat ibunya sendiri yang tidak menahan lagi kepayahan yang di deritanya, ia tersungkur dan pingsan. Dan ketika sadar ia  diberi air minum oleh adiknya Sa’ad yang bernama Imarah. Lantas seketika itu juga ia terus melaknat anaknya Sa’ad. Disitulah turun lah ayat tersebut.
Inilah salah satu gambaran keteguhan dan kesabaran para pemuda yang di cintai oleh Allah Swt. Begitu kuat tekanan batin yang dirasakan oleh Sa’ad tetapi ia mampu menaklukkan nya. Luar biasanya lagi ini terjadi ketika umurnya Sa’ad belum mencapai 20 tahun. Dan masih dalam masa awal kemunculan islam.
Di mata Rasulullah punya kedudukan tersendiri. Para pemuda sangat di hargai dan memilik keutamaan-keutamaan tersendiri. Dalam hal ini Rasulullah Saw memberikan amanah dan tanggungjawab di pundaknya para pemuda sebagai bentuk latihan dan bias tentu untuk mengasah energi-energi yang masih produktif tersebut. Juga bentuk pelatihan untuk mencetak para kader-kader yang  militan dan menjadi aktor utama dalam proses ekspansi dakwah islam itu sendiri.
Ada beberapa deretan prestasi gemilang yang di toreh oleh kaum muda dimana hal ini tidak di pandang sebelah mata. Ia memiliki nilai tersendiri di hadapan Baginda Rasulullah Saw.
Diantara nya adalah: 1. Kepemimpinan. Disaat beliau hendak mengangkat imam disalah satu kabilah yang datang kepada beliau maka beliau menerapkan tolak ukur syariat. Siapa di antara kalian yang memiliki banyak hafalan dari Al-Qur’an? Tanya beliau. Dan saat itu beliau menetapkan Amru bin Salimah Al-jarmi sebagai imam bagi mereka. Padahal usianya masih muda sekali. Dan Amru merupakan imam muda bagi kaumnya pertama dalam islam. Tindakan beliau dalam menetapkan kepemimpinan bagi kaum muda bukan berarti beliau mengentengkam masalah kepemimpinan. Dan tentunya beliau tidak meremehkan kualitas para senior. Tetapi beliau lebih paham betul siapa yang lebih pantas untuk mengemban amanah kepemimpinan itu. jika senior-senior yang layak mengemban amanah maka tentu mereka yang lebih utama mengembannya.
Yang ke 2. Penulisan wahyu . Rasulullah Saw. Juga menjamin kualitas keimanan dan kecerdasan para pemuda. Hingga sampai beliau menetapkan sahabat Zaid bin Tsabit dalam urusan yang besar seperti ini. Karena ini bukan hanya untuk kepentingan kehidupan manusia dijamannya saja tetapi merangkup untuk kaum muslimin seluruhnya. Hingga Zaid begitu berat sekali menerimanya. Lantas ia berkata “ jika aku diperintahkan untuk memindahkan salah satu gunung itu lebih muda bagiku daripada mengumpulkan Al-Qur’an.
Yang ke 3.memimpin pasukan perang.  Banyak sekali para pemuda yang diutus oleh Rasulullah Saw Untuk mengemban amanah yang agung nan berat ini. Tugas yang sangat sulit bagi senior-senior apalagi hanya untuk pemuda-pemuda yang masih sangat besar pengaruhnya bermaksiat dan ambisi dengan keegoisan. Tetapi respon balik dari amanah ini luar biasa. Banyak yang mengukir catatan sejarahnya dengan tinta keemasan. Dan menjadi panglima paling ditakuti dalam sejarah. Dan tekad mereka dalam berjuang tidak terhambat umur mereka yang masih belia. Mereka mampu memberikan segenap potensi dan ketaatan dalam seluruh aspek. Sebab visi misi yang ditanamkan awal oleh Rasulullh sudah mengakar dalam dada menghujam dalam tingkah laku
Al Imam Syaikh Hassan Al Banna mengatakan sejurus dengan hal diatas. Bahwa fikroh yang sukses di tentukan oleh tiga pokok. Yakni : orang-orang yang memiliki persepsi yang jelas tentang fikroh tersebut : orang yang yakin dengan seyakin-yakinnya dengan kebenaran fikroh tersebut : dan hati mereka selalu bersatu padu diatas fikroh tersebut.
Diantaranya sahabat yang terkenal dalam peperangan membela Raulullah adalah sahabat Usaid bin Zhuhair bin Rafi’, Al-Barra bin Azib, Haritsah bin Suraqah, Jabir bin Abdillah bin Ri’ab,Yazid bin Ka’ab Al- Ansari, Muawwadz bin Al-Harits dan masih banyak lagi yang lainnya yang ikut serta berjuang dan menjadi saksi sejarah atas kesyahidan mereka dalam membela Risalah islam ini di saat usia yang masih sangat muda.
Salah satu bentuk ketaatan yang sangat tinggi dalam  mengemban amanah inilah yang mejadi nilai tersendiri dihadapan Rasulullah saw.ketaan yang tiada terbatas, kerja keras yang tiada henti, jiwa semangat juang yang selalu bergelora dan kedekatan mereka tunduk dan patuh kepada perintah-perintah Allah swt dan Rasulullah Saw.
 Nilai yang harus kita ambil yakni cara pendidikan yang di terapkan oleh Rasulullah. Nilai spirit keislaman dan nilai Al-Quran.  Hingga hal ini mampu melahirkan pemimpin-pemimpin yang tangguh, ulama-ulama yang brilian,  jendral-jendral di segani musuh.  Serta intelektual muda yang mampu mengemban amanahnya dengan gemilang.
Tidak bisa kita pungkiri bahwa nilai-nilai yang telah diwariskan oleh para pendahulu tidak di indahkan lagi oleh pemuda saat ini. Sekarang pemuda menjadi generasi terbelakang karena jauh dari nilai-nilai Al-Qur’an dan buta dengan sejarah yang pernah diukir para pemuda terdahulu.
Tugas kita adalah bagaimana mengembalikan ruh dan spirit pemuda lewat pendidikan berqur’an. Kalaw sudah tertaman dalam diri para pemuda maka mereka akan sami’na wa ata’na dalam mengemban setiap amanah yang diberikan walaupun hasilnya belum maksimal seperti pendidikan yang di terapkan di masa Baginda Rasulullah Saw.
Pendidikan Al-Qur’anlah  niscaya akan membawa kita keluar dari krisis moral ini. Dan akan menghantarkan kita kepada ridha Allah dan Rasulnya. Maka kebangkitan ummat akan segera bangkit lewat tangan para pemuda-pemuda di jaman yang modern ini. Dan menjadi pemuda yang punya nilai tersendiri  dimata Rasulullah saw..........wallahu a’lam







Tidak ada komentar:

Posting Komentar