Kau wanita yang membunuh lamunanku
Wanita yang menjelmai mimpi dalam tidur
malam ku
Wanita yang merajai hari-hari ku
penuh imajinasi lucu
Dengan apa kusebut namamu
Biar buhul-buhul sihir malam ini tak
beracuni hidupku
Dan selimut putih ini tak tergenang
oleh mimpiku
Siapa ku panggil nama mu wanita
Hendak apa kau terus bertahta dalam
duka dan airmata
Mengapa tak kau sebut namamu biar ku
sapa
Hingga impian bisa menetaskan tekad
tanpa sia-sia
Kusebut namamu wanita tiap senja
bernanyi
Ku pikirkan namamu saat hujan-hujan
menebus jari jemari
Ku ukir nama mu saat mendung
menitipkan salam damai
Dan ku basuh nama mu dalam dzikir
yang terus bermentari
Maka Sebutlah nama mu tanpa ada
petir mengiringi
Agar ku tak bertanya lagi pada kemilauan
senja ini
Agar aku dapat memanggil namamu
tanpa pamrih
Dan aku dapat mengenal mu setiap
saat ku bermimpi
Wanita sebutlah nama mu tanpa
gendang irama peperangan
Hingga wajah ini ku wakaf untuk
memeriahkan pelaminan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar