Relakanlah sepertimana matahari
merelakan senja melabuh di pelabuhannya
saat malam menanti dengan penuh sabar.
Memang ada kitaran yang tak terkendali oleh keinginan kita,
sepertimana Tuhan membataskan riwayat kita.
Relakanlah sepertimana daun merelakan dirinya gugur di musim luruh.
Sedangkan punjangga pun melambangkan cinta seperti bunga yang mekar dan ia tahu bukan untuk selamanya.
Relakanlah kenangan menjadi ingatan yang baik-baik saja.
Bunga tercipta agar kita memaknai duka dan menerimanya seadanya sepertimana disaksikan tanah perkuburan
Bunyi derap kakimu di malam suntuk buat aku terjaga,
aku bangun tak menemukan apa-apa selain anak-anak hujan
yang bermain di atas bantal kepala.
Doamukah itu, ibu
yang menjeguk tidurku
yang dilanda mimpi ngeri dan sendu?
Ku hadir dalam dirimu
Buat sementara
Buat seketika
Semua ini dengan izin Allāh
Ku hadir dalam dirimu
Hanya ingin
Mengisi kekosongan hati
Hanya ingin
Melengkapi dirimu
Semua dengan izin Allāh
Ku hadir dalam dirimu
Bila dirimu perlukanku
Bila dirimu berduā
Kepada Allāh
Bila dirimu meminta
Sesuatu pada Allāh
Hanya luahan hati yang rindu padamu wahai sahabatku
by The bicarapena
Tidak ada komentar:
Posting Komentar