Breaking

LightBlog

Selasa, 08 November 2016

SURAT UNTUK TUHAN


Duhai Tuhan ku
Aku tuliskan surat ini saat malam mulai mencekam
Aku ukir kata-kata ini saat wajah langit ingin membunuh senja
Aku impikan kata-kata ini saat nilai sujudku meretas diatas tasbih-tasbih
Aku tumpahkan kata-kata ini saat nestapa hidup tiada penghujungnya bernyanyi

Duhai Tuhanku
Aku ingin bercerita padamu walau engkau adalah sang maha tahu
Aku ingin berbagi dongeng-dongeng liar yang sudah terlalu jenuh ku asuh
Aku ingin mengabarkan pesona-pesona ukhuwah yang di bangun atas nama iman
Aku ingin bercerita pada mu tentang sajak-sajak yang tak pernah usai di tulis
Sebab manusia saat ini sudah buta dan tak mau hibah diri
Hingga aku harus menjerit diatas duka lara ini
Walau hanya sebagai do’a penghibur dalam penantian

Duhai Tuhanku
Dunia saat ini penuh angkara murka
Dunia yang selalu meniupkan puing-puing nyawa diatas tahta dosa
Dunia yang selalu bersimpuh dara dalam pertikaian
Dunia indah yang penuh misteri ini menyimpan sejuta tanya
Sebab antara kebenaran dan kebatilan tak pernah bersuara
Mungkin para pemimpinnya juga yang tak pandai merebut hati rakyat

Duhai Tuhan ku
Di dunia ini selalu saja ada syair-syair yang memabukkan
Aku tak mengerti seperti apa baitnya
Sebab diantara kerumunan itu ada yang tertawa terbahak-bahak
Ada juga yang menangis penuh histeris memanggil kedamaian
Dunia yang syahdu ini selalu saja dijadikan panggung pelampiasan nafsu
Mungkin mereka ingin hidup seribu tahun tanpa ada sekat kematian
Sebab setiap detik ada saja korban yang jadi tumbal diatas kemurkaannya
Oh durjananya hidup ini seakan mati tanpa kafan

Duhai Tuhan ku
Berilah kami tetes-tetes hidayah mu
Berilah kami mendung sebagai pertanda keadilan di tegakkan
Berilah kami pemimpin-pemimpin yang tak saja pandai bersyair
Tetapi ia juga pandai menari mengiringi lagu yang ia cipta
Berilah kami sebongkah kedamaian untuk merajuk ukhuwah dan persatuan
Berilah kami kekuatan agar bisa kokoh diatas jalanmu yang urus ini
Berilah kami nasehat-nasehat disetiap angin sumatera bersiul
Berilah kami waktu untuk berenang dalam mahligai keinsyafan

Duhai sang Penguasa
Jadikan semesta ini terus bertasbih padamu
Agar ia dapat menuntun kami terbang menikmati indahnya hidup di dunia mu
Berilah kami sedikit ampunan
Agar ada nafas yang dapat kami ajak untuk bermuhasabah
Duhai Tuhanku
Bila dunia ini penuh dengan ketakwaan maka panggillah kami
Curahkan hati mu untuk memeluk kami dalam keimanan

Duhai Tuhanku
Inilah sepenggal surat ku yang kumuh
Inilah dendang ku akan arti sebuah perasaan
Dalam batinku bergemuruh untuk bernyanyi namun suara ku perih
Maka akan ku tutup saja penggalan akhir dari coretan tak bertuan ini



Tidak ada komentar:

Posting Komentar