Duhai Tuhan ku
Aku tuliskan surat ini saat malam mulai
mencekam
Aku ukir kata-kata ini saat wajah
langit ingin membunuh senja
Aku impikan kata-kata ini saat nilai
sujudku meretas diatas tasbih-tasbih
Aku tumpahkan kata-kata ini saat nestapa
hidup tiada penghujungnya bernyanyi
Duhai Tuhanku
Aku ingin bercerita padamu walau
engkau adalah sang maha tahu
Aku ingin berbagi dongeng-dongeng
liar yang sudah terlalu jenuh ku asuh
Aku ingin mengabarkan pesona-pesona
ukhuwah yang di bangun atas nama iman
Aku ingin bercerita pada mu tentang
sajak-sajak yang tak pernah usai di tulis
Sebab manusia saat ini sudah buta
dan tak mau hibah diri
Hingga aku harus menjerit diatas duka
lara ini
Walau hanya sebagai do’a penghibur
dalam penantian
Duhai Tuhanku
Dunia saat ini penuh angkara murka
Dunia yang selalu meniupkan
puing-puing nyawa diatas tahta dosa
Dunia yang selalu bersimpuh dara
dalam pertikaian
Dunia indah yang penuh misteri ini menyimpan
sejuta tanya
Sebab antara kebenaran dan kebatilan
tak pernah bersuara
Mungkin para pemimpinnya juga yang
tak pandai merebut hati rakyat
Duhai Tuhan ku
Di dunia ini selalu saja ada
syair-syair yang memabukkan
Aku tak mengerti seperti apa baitnya
Sebab diantara kerumunan itu ada
yang tertawa terbahak-bahak
Ada juga yang menangis penuh
histeris memanggil kedamaian
Dunia yang syahdu ini selalu saja
dijadikan panggung pelampiasan nafsu
Mungkin mereka ingin hidup seribu
tahun tanpa ada sekat kematian
Sebab setiap detik ada saja korban
yang jadi tumbal diatas kemurkaannya
Oh durjananya hidup ini seakan mati
tanpa kafan
Duhai Tuhan ku
Berilah kami tetes-tetes hidayah mu
Berilah kami mendung sebagai
pertanda keadilan di tegakkan
Berilah kami pemimpin-pemimpin yang
tak saja pandai bersyair
Tetapi ia juga pandai menari
mengiringi lagu yang ia cipta
Berilah kami sebongkah kedamaian
untuk merajuk ukhuwah dan persatuan
Berilah kami kekuatan agar bisa
kokoh diatas jalanmu yang urus ini
Berilah kami nasehat-nasehat disetiap
angin sumatera bersiul
Berilah kami waktu untuk berenang
dalam mahligai keinsyafan
Duhai sang Penguasa
Jadikan semesta ini terus bertasbih
padamu
Agar ia dapat menuntun kami terbang
menikmati indahnya hidup di dunia mu
Berilah kami sedikit ampunan
Agar ada nafas yang dapat kami ajak
untuk bermuhasabah
Duhai Tuhanku
Bila dunia ini penuh dengan
ketakwaan maka panggillah kami
Curahkan hati mu untuk memeluk kami
dalam keimanan
Duhai Tuhanku
Inilah sepenggal surat ku yang kumuh
Inilah dendang ku akan arti sebuah
perasaan
Dalam batinku bergemuruh untuk
bernyanyi namun suara ku perih
Maka akan ku tutup saja penggalan
akhir dari coretan tak bertuan ini

Tidak ada komentar:
Posting Komentar