Masa
muda merupakan masa keemasan setiap anak manusia, masa dimana semua potensi
potensial terkumpul dalam beragam bentuk dan warnanya pada diri pemuda. Masa
yang sangat dirindukan oleh kalangan tua dalam khayalan perkataannya, “Andaikan
masa muda dapat terulang kembali“, bahkan merupakan pondasi tegaknya peradaban
suatu bangsa.
Sungguh
indah untaian kalimat yang mengalir dari seorang mujahid dakwah yang telah
mengorbankan harta bahkan jiwanya kepada para pemuda didalam suatu liqo`at
(pertemuan) :
"Wahai
para pemuda ......Sesungguhnya kesuksekasan suatu fikrah (ideologi) dilandasi
oleh keimanan yang mengakar, keikhlasan yang murni dalam menempuh
perjalanannya, semangat yang menggelora dan aktor yang mampu menopang fikroh
ini dalam bentuk amal dan pengorbanan. Keempat perihal ini (keimanan,
keikhlasan, semangat dan amal) merupakan ciri khas para pemuda.
Karena
pondasi keimanan adalah hati yang cerdik, pondasi keikhlasan adalah hati yang
suci, pondasi semangat yang menggelora adalah perasaan yang sensitif dan
pondasi beramal adalah azzam (motifasi yang kuat) seorang pemuda. Semua ini
tidak terdapat kecuali pada jiwa pemuda ...!!!”
Akhi
& ukhti fiilah ...Berapa banyak waktu yang telah kita sia-siakan dalam
keseharian aktivitas kita, berapa banyak waktu kita yang terbuang sia-sia
karena tidak ihtimah (perhatian) terhadap waktu yang Allah berikan kepada kita.
Ia merupakan suatu amanah yang akan dipinta pertanggungjawabannya oleh Allah
pada hari akherat, “waktu mudamu untuk apa engkau pergunakan?”. berulang kali
kita mendengar, membaca, mengucapkan bahkan menelaah perkataan, “tanggung jawab
kita lebih banyak dari waktu yang tersedia.” Ataukah kita lalai dan
melupakannya?
Akhi
& ukhti fiilah ...Allah telah mengajarkan kita akan urgensi waktu dalam
kehidupan kita bahkan Allah memperingati kita didalam surat Al ‘Ashr, “Demi
masa, Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati
supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi
kesabaran." (QS. 103: 1-3).
Baginda
Rosulullah SAW pun telah berwasiat kepada kita, “waktu itu seperti pedang, bila
kita tidak memotongnya maka kita akan dipotongnya.”
Akhi
& ukhti fillah ...Dakwah sangat memerlukan rijal yang mampu memenej
waktunya untuk kemaslahatan Islam dan muslimin. maju mundurnya umat ini ada
ditangan kita sebagai pemuda. Apakah kita sudah siap? Cobalah renungi nasehat
imaniyah dari imam syahid semoga menjadi bahan renungan untuk menyusun langkah
kedepan meraih kejayaan Islam dan muslimin,
“...
bertolak dari sinilah sesungguhnya tanggung jawab kalian sangat banyak dan
besar ... diatas pundak kalian terpikul hak-hak dan amanah umat yang harus
kalian bawa dan tunaikan ... oleh karena itu kalian haruslah berpikir panjang,
banyak bekerja, meletakan kondisi dan situasi pada tempatnya dan bersegera
mengewejantahkannya serta menunaikan hak-hak umat secara paripurna.”
Wallahu’alam
bish showab
Penulis:
Abdurrahman -Cairo
sumber
: alhikmah.com [24.04.2002]

Tidak ada komentar:
Posting Komentar