Breaking

LightBlog

Rabu, 02 November 2016

NOVEMBER BERTASBIH



Di penghujung oktober bayang-bayang maut bernyanyi
Meronta dan menenggelamkan kesunyian sembari meminta tumbal
Tak ada bau anyir yang mengalir diatas darah pertikaian
Sebab di akhir november ini akan banyak tasbih yang bergema

Di akhir pekan oktober banyak sampah-sampah kata
Yang di jual murah para konglomerat dan raja diatas tampuk kekuasaan
Yang katanya agama adalah kebodohan dan mencerca bagian tubuh ummatnya
Denga arogansi lalu berkata Qur’an adalah hama yang tak layak di konsumsi
Mungkin ia sedang mabuk lalu berpikir berada di negri tirai bambu yang penuh nafas komunisme itu
Hingga berkata tumbah ruah tanpa ada nurani yang berbisik
Entahlah, tapi engkau harus tetap sadar sebab engkau bukan kanak kanak lagi
Engkau harus sadar jika ada nafasmu selama ini berhembus penuh damai
Untuk apa bau anyir kata-kata itu kau tumpahkan
Maka nantikan saja kami di mahligaimu dengan 4 sehat 5 sempurna yang engkau pungut dari airmata rakyat
Nantikan tasbih kami dari sabang sampai merauke di november bertasbih ini
Tasbih yang tak akan kering walau engkau berdendang mengundang mendung

Di november bertasbih ini
Kita akan melihat keadilan negri kita
Kita akan bertanya dan akan langsung dijawab sendiri
Bila tak ada yang memenjarakan kebatilan maka kami yang akan mengguncangnya dan membakarnya mengelilingi kota
Kami yang akan memenggal sebagian dari kesombongannya
Untuk dijadikan sesajian para rakyak dibawah kolom jembatan

Nantikan tasbih di november ini tuan
Bila engkau tak mau bersimpuh dibawah kaki langit
Bila negeri penuh nestapa maka tak ada kata lain selain merobek
Dan mengarak mu keliling bumi ini untuk menarik kembali imajinasimu yang penuh nafas komunisme itu.
Nantikan kami di november bertasbih ini tuan










Tidak ada komentar:

Posting Komentar