Engkau belum tentu hidup seperempat
abad
Maka berlarilah keliling dunia
sesekali
Untuk apa terus bermukim dikampung
halaman
Jika hidup selalu menyantap
mayat-mayat dari kata
Engkau belum tentu hidup seperempat
abad
Maka bertasbihlah sampai senja tiba
Untuk apa terus terlelap dalam
buaian asmara
Jika maut selalu memanggil nama mu
di setiap subuh
Engkau belum tentu hidup seperempat abad
Maka bernyanyilah dalam irama
kebenaran walau terasa bising
Agar lidah mu punya hak dari
serangkai kata-kata itu
Dan engkau punya bibit yang dapat
mengalir dari bait-bait
Jika mereka tak suka irama mu maka
jangan kau nyalakan api murka diatas lidahmu
Engkau belum tentu hidup seperempat
abad
Maka nikmatilah hidupmu penuh ceria
Untuk apa engkau membenci takdir jika
Tuhan yang merindukanmu
Jika usia telah usai maka amal yang
akan mendekapmu dalam kesunyian
Dan jangan engkau marah dengan kabut
yang menyelimuti kota ini
Sebab itu juga sebagian dari
tanda-tanda kerinduan Tuhan untuk memeluk alam
Engkau belum tentu hidup seperempat
abad
Maka jangan terlalu berambisi
menelan dunia yang kumuh
Untuk apa juga jika hastrat mu telah
kalah bertanding melawan sang maut
Maka biarlah orang lain mencicipinya
juga untuk hari tua
Biarlah anak-anakmu yang akan
berjuang meraihnya
Agar kelak mereka pun berkasih
sayang tanpa ada tumpahan darah
Dan mereka pun menghantarkanmu
dengan doa-doa suci
Untuk melabuhkan mu dalam pelayaran
terakhir yang sunyi nan mencekam
Selagi masih ada desahan nafas
berjuanglah untuk urat nadi hidupmu
Berjuanglah untuk mendamaikan
kegelisahan dan kebengisan dunia
Berjuanglah untuk berteduh dalam
ketaatan pada sang ilahi
Dengan begitu tugasmu akan selesai
sebelum seperempat abad
Hidup yang kelak akan usia
Maka tutupilah lembaran mu dengan
Basmallah
Biarkan saja mereka menghina dan
mencacimu kelak asalkan hari ini engkau bisa beria
Biarkan saja kelak mereka menuduhmu
teroris tak mengapa
Asalkan hari ini engkau bersinar
menyaingi sang mentari
Tak akan ada dosa yang tak tersiksa
Dan tak ada doa yang tak di kabul
Maka berjalalah diatas kebenaranmu
di sisa usia ini sebelum seperempat abad


Tidak ada komentar:
Posting Komentar