Breaking

LightBlog

Kamis, 03 November 2016

ALASAN MENCELA DIRI



Ah,  dasar lelaki bodoh
Untuk apa takut dengan malam
Memang terkadang malam itu menyanyikan lagu tanpa melodi
Tetapi ia adalah bagian dari penggalan waktu yang tak mungkin lapuk
Terkadang  malam juga yang menghantarkan do’a mu dalam mimpi
Doa yang di sebut seribu satu malam

Ah,  dasar lelaki bodoh
Hidup selalu berkembara mengitari bumi
Tetapi takut dengan curahan hujan yang mengalirkan darah
Untuk apa engkau takut
Bukankah ia juga selalu engkau pinta dalam sujud mu

Ah, dasar lelaki bodoh
Hanya ingin bermesra di bawah mentari
Mengapa tak kau coba mengundang mendung
Agar dapat membasahi jiwa mu yang membara itu
Mengapa engkau tak mencicipi rintik-rintiknya
Mungkin disitu engkau dapat menikmati mata air syurga
Yang di titip lewat mendung yang pulang di setiap senja itu

Ah, dasar lelaki bodoh
Mengapa di setiap hembusan nafas mu selalu memecahkan kaca
Padahal engkau sangat merindukan kedamaian di balik bilik itu
Mengapa engkau berani mengundang mendung yang tertawan itu
Jika akhirnya berlari pontang-panting menabrak angkasa
Dan menenggelamkan diri sendiri dalam wajah mendung yang bertata rias anggun

Ah, dasar lelaki bodoh
Setiap saat ingin menikmati jamuan mimpi indah
Tetapi juga mengutuk dirinya sendiri kala malam tak terlelap
Hidup memimpikan sang pemilik payung di tanah melayu
Tetapi malah memenjarakan dirinya diatas kebisuan dan duka

Ah bodohnya lelaki itu
Kini ia benar-benar merindukan mendung dalam khayalannya
Tetapi ia tak sudi membeli pernak pernik untuk mengeringkan airmatanya
Mungkin baru ia sadar kalaw seribu satu malam tak cukup untuk bercumbu bersamanya
Sebab ia hanyalah lelaki kota karang yang lahir tanpa atap biru
Dan hanya bagian dari awan yang bertasbih di tanah melayu




Tidak ada komentar:

Posting Komentar