DARI KATA TAK BERTUAN
kepingin menulis puisi untuk sang mendung yang menari dalam payung.
tetapi katanya, ia sedang belajar, maka tunggulah sampai nanti hujan mengabari ku
memang benar kata mu dinda. tetapi dengan apa sebuah penantian itu ku bendung? haruskan aku juga ikut bernari-nari dengan mu dalam mimpi saja, ataukah aku harus hidup di alam nyata untuk menanti kepulangan mu di setiap petang? oh mendung, jika engkau lari maka cukup di sekelilingku saja, jangan terlalu jauh, sebab nafas ku tak kuat mengejar bayang mu. dan bukalah payung mu sejenak untuk kawan-kawanmu yang selalu bertanya untuk apa dinda menari?cukup disini saja hujan mengabari ku tentang sebuah sajak yang kan turun berderai
tetapi katanya, ia sedang belajar, maka tunggulah sampai nanti hujan mengabari ku
memang benar kata mu dinda. tetapi dengan apa sebuah penantian itu ku bendung? haruskan aku juga ikut bernari-nari dengan mu dalam mimpi saja, ataukah aku harus hidup di alam nyata untuk menanti kepulangan mu di setiap petang? oh mendung, jika engkau lari maka cukup di sekelilingku saja, jangan terlalu jauh, sebab nafas ku tak kuat mengejar bayang mu. dan bukalah payung mu sejenak untuk kawan-kawanmu yang selalu bertanya untuk apa dinda menari?cukup disini saja hujan mengabari ku tentang sebuah sajak yang kan turun berderai
Ah,
malu aku menatap mentari tadi, sebab di sekelilingku terlalu banyak mendung
yang menatap penuh tanda tanya.
Hati yang seolah mati diakhir abad ini
maka biarkanlah aku menari riang bersama anak-anak yang hendak kembali ke peraduannya, mereka adalah wajah-wajah malaikat yang mungkin datang khusus menghiburku di saat hati dan jiwa keletihan, jika bagi mu adalah kehinaan maka terbanglah engkau dari wajah kami siang ini jua.
aku kan terus menari bersama mereka sampai akhir abad ku berabdi bakti
Coretan
lepas jelang isya
hanya sajak biasa untuk para penikmat fatamorgana
" yang engkau ilhat adalah sisi bagian dari kehidupanku.
maka jika lain waktu ada yang khilaf maka cukup saja beri isyarat pada ku agar aku bisa melihat dunia dengan kacamata mu juga
#tanyalah aku sebelum engkau kehilangan ku.
hanya sajak biasa untuk para penikmat fatamorgana
" yang engkau ilhat adalah sisi bagian dari kehidupanku.
maka jika lain waktu ada yang khilaf maka cukup saja beri isyarat pada ku agar aku bisa melihat dunia dengan kacamata mu juga
#tanyalah aku sebelum engkau kehilangan ku.
Aku
mungkin agak sedikit berlari dari hidup ini, sebab jika terus berlabu maka
sulit bagiku menghirup sepoi angin yang lari membawa kedamaian. carilah
inspirasil dengan sepenggal senja yang masih dalam penantian, agar kelak hidup
itu bisa di hirup dan simak hikmahnya .....@berlari lari kecil untuk sebuh
qalbu yag letih dan hendak sirna
Cermin
retak dihadapanmu lebih baik dari pada wajah yang mu retak di hapadan khyalayak
ramai #@rchilhamka
menyelami sastra itu tak perlu menggunakan parasut pemikiran yang super
cerdas, cukup saja engkau menyiapkan hati yang dalam untuknya.
SEBUAH SAJAK MALAM INI
untuk apa engkau menanti sebuah penjelasan dari kesunyian? kesunyian itu hanya dapat mengantarkanmu dalam damai, ia tak dapat menjawab dahaga batinmu seperti itu. bersuarahlah dibalik mendung senja ini. aku menanti mu dalam sebuah karnaval mahligai# untuk nya yang pernah ku tuliskan bait puisi, anak seorang insan yang membakar dirinya dibawah sengatan mentari
saya
tidak membayangkan betapa anehnya para wanita muslimah sekarang, mereka lebih
banyak berbicara dari pada diam. lebih banyak bergurau dan tak pandai menjaga
sikapnya dalam bertutur kata. kemana adab kalian wahai generasi islam??
seandainya cuman kalian mungkin wajar, tetapi jika kalian seperti itu di
hadapan kami adalah suatu bentuk kekeringan adab, dan kemalasan berpikir hingga
kalian tidak berpikir sedang apa yang kalian perbuat.# wanita harus
mengedepankan perasaan malu yang tinggi dari pada sebuah pujian yang kelak
jatuh di pijak kaki pengembara
by:
Hamka sang kembara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar