Wahai sang kakek : Mengapa engkau
terus menelan lautan dan memakan bumi ini? Apakah engkau tak pernah puas?
Hai nak. Bukan nya aku tak kenyang,
tapi aku khawatir esok hari aku tak dapat jatah waktu untuk mencicipinya.
Wahai sang kakek: Mengapa engkau
terlalu khawatir dengan esok hari, apakah engkau takut untuk menatap sebuah
kehidupan itu.
Hai nak. Untuk apa takut dengan esok
hari, aku tak pernah takut esok hari karena Tuhan selalu membentang selimut
untuk mendekapku. Namu manusia sekarang terlalu berambisi hingga kita yang tua
akan remuk dalam dekapan bumi ini. Lebih baik aku menikmati hari ini dengan
sepuas-puasnya.
Memang benar kakek kata mu, tapi itu
terlalu ambisi, sebab engkau mengambil jatah hidup setiap saat orang yang akan
lahir kedunia ini.
Hahaha. Kakek malah tertawa
terbahak-bahak, nak. Aku lakukan seperti ini karena manusia saat ini lebih
memilih tertidur pulas daripada berusaha membanting tulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar