Malam
Apakah engkau percaya padaku
Mengapa kini butir-butir airmata
selalu berlabu ditepi batin ini
Mengapa tak engkau guyur dengan
gemuruh ombak yang selalu datang menemui mu
Tapi jika engkau tak percaya padaku
juga maka biarlah aku berbaring dalam airmata malam ini
Malam
lebih setahun aku mendarat di pulau
sumatra ini
Namun bayang-bayang mu terasa begitu menjauh dan seakan lenyap
Silih berganti senja datang
menawarkan rindu pada batin ku yang rapuh
Tetapi aku takut sebab senja tak
punya hati yang dapat menyelimuti kasih
sayang
Kemana akan ku cari wahai sang malam
Senangkah engkau agar aku harus
berlari-lari tanpa arah di negri orang
Sudikah engkau melihat anak-anakmu
berteduh dalam airmatanya sendiri
Hadirlah wahai malam,hadirlah untuk
ku
Agar aku dapat menutupi wajah yang
hina ini dibalik punggungmu
Agar aku terlelap dari wanita-wanita
pecinta fatamorgana yang bernafas riang
Agar aku dapat lari meninggalkan
jejak masa laluku, dan memeluk mimpi bersama dia
Wahai malam
Jika engkau masih penuh kasih
Maka tutupilah batin ini dari cinta
yang berlebihan,dari cinta yang tak bertuan
Tutupilah batinku dari wanita-wanita
yang sedang memenjarakan imajinasiku
Tutupilah aku dari silaunya sebuah
kecantikan wanita yang saat ini meracuni dirinya
Tutpilah aku akan sebuah cinta,
biarlah apa kata mu yang penting bagiku cinta telah mati
Wahai malam
Semoga engkau tak membuat air mata
lagi hingga harus berlari mengejarmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar