Breaking

LightBlog

Jumat, 29 Juli 2016

POTRET SANG KEMBARA


Aku masih bingung dengan kamera ini
Hendak kemana akan ku bidik kan
Sebab separuh dari mata ini rabun dan masih meraba-raba
Dan separuh dari jiwa ini mati di timpa sang pemotret yang tenggelam dalam kegelapan janjinya, dan mencair ditengah keseriusan cintaku

Dibalik kegundahan kabut memberi salam seraya berbisik
Bukankah engkau punya hati, potretlah kesunyian dengan hatimu
Agar keindahan alam tak murka dengan  citranya yang elegan
Agar warna-warni kehidupan mencumbuimu dalam kesendirian
Dan engkau pun mampu menjawab kepedihan yang bertaburan di sekitar jembatan berelang ini

Oh begitukah hikmah hidup
Jiwa mata rabun dan tak mampu melihat maka jangan sedih
Sebab hati itu masih hidup dan bisa berkembara mencari ketentraman bersama hidayah yang dalam dan sejuk seperti buih-buih putih ditepi pantai barelang
Namun jika hati itu yang mati maka hanya kelamnya dunialah yang dinikmati
Dan hati itu akan terbelenggu selama-lamanya, jika tak ada ratapan malam bersama sang Ilahi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar