Breaking

LightBlog

Jumat, 24 Februari 2017

CERMIN RETAK


Diriku
sepertinya hanya kertas
Goresan pensil dan tinta
Yang mengerti aku

Tetesan air mata ku lapuk
Amarah ku terus meluap
Namun harus ku bendung
Agar tak ada cela yang menghardik nama baik ku

Aku di bunuh perlahan-lahan penuh ritme
Oleh sisik-sisik kata yang berbisa
Yang meracuni hidupku dan menyesakkan nafasku

Sepertinya aku di jatuhkan dari jurang
Jurang yang penuh siksa dan duka lara
Hingga doaku terus mengetarkan arsy tiap tetesan kepedihanku mengeluh

Sakit terasa batin ini di cambuk oleh lidah-lidah pengumpat
Tetapi tak mengapa akan ku rawat kaca itu merias wajahku
Agar ada ghairah ku untuk bangkit dan tersenyum
Dan agar setiap tapak jalan ku temui wajahmu penuh bahagia
Aku akan buktikan yang terbaik

Agar nada-nada syahdu menghibur hatiku tiap ku bercermin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar