Kami diam di negri sendiri malah kami di tawan
Kami
berbicara di anggap musuh
Kami
membelah yang haq di tuduh anti toleransi
Kami
menegakkan keadilan di tuduh anti pancasila
Kami bersatu untuk kedamaian di tuduh makar
Kami dendangkan kedamaian malah di tuduh pencitraan
Kami
serukan persatuan di tuduh mengadu domba
Kami
menyanyi bersama rakyat kecil dianggap sok bijak
Kami
bernari mengikuti alur cerita di anggap sok keren
Kami
berpuisi menghibur diri dianggap kuno
Kami
baring dalam ketertinggalam mereka tertawa
Kami
bermandikan keringat dan darah untuk segumpal nasi mereka anggap nasib
Macam
apa cerita ini?
Negeri
macam apa ini
Katanya negri ini kaya raya dan bermandikan emas permata
Tetapi
airmata rakyat tak pernah terbayar
Rakyat
melarat bersalah di hukum demi keadilan
Koruptor
yang edan-edan di biaya untuk berpesta riah demi demokrasi
Negeri
macam apa ini
Cerita
macam apa?
Katanya
negri ini punya punya ksatria dan pahlawan
Saat
orang-orang tertindas mereka berdiri di pihak siapa
Negeri
ini punya kita
Mari
kita rawat dan mengajak ia bercanda
Karena
kami tak mau sepenggal kisah suriah, palestina, dan Gaza
Lahir
dari rahim indonesia ini
Kami
kaum sarungan juga punya cerita
Namun
Mungkin mereka lupa
Pekikan
takbirlah yang dahulu membuat kami merdeka
Walau
di jajah dengan fisik tetapi jiwa kami tetap merdeka
Ini
bukan dongeng lagi tentang sajak-sajak
Tetapi
tinta emas yang terukir indah di wajah peradaban
Kembalikan
negri kami
Wahai
leluhur nusantara
Hardiklah
mereka yang bertindak di atas kelicikan nafsunya
Hardiklah
mereka yang menyelimuti arwah mu dengan rupiah dan dolar
Dan
kekanglah mereka dalam keabadian sejarah
Bukan
untuk di kenang saja tetapi di resapi ibrohnya.
“santri
untuk negeri”
senja di Batam 01 Ramadhan 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar