Engkau pemuja
Mimpi
Engkau adalah titisan Hawa yang
hidup di alam mimpi indah yang pernah ku kenal.
Engkau memang butir-butir air mata
harapan dari catatan yang pernah engkau
curahkan dalam bait-bait sederhana.
Engkau adalah mimpi indah yang
bersulam selimut keguncangan dan selaksa
siksa yang hadir di pelataran bumi ini untuk menjawab harapan dan air mata mu
sendiri. Engkau ingin berteriak bahwa engkau mampu tetapi ragamu seakan memendam
keraguan dan ketakutan yang selalu bermahkota dalam desah nafas mu. Dan engkau
terkadang takut pada dirimu sendiri yang ingin berimajinasi bebas.
Engkau adalah butir syair yang
berdengung merdu. Tetapi engkau takut untuk bernyanyi menghibur diri. Mungkin
engkau takut kebisingan merajai harimu, ataukah engkau masih ingin menikmati
jerugi keimanan yang membatasi bernanyi kala gelisah dan gundah menyerang pintu
hatimu. Mugkin saja. Dan kalaw bukan begitu mengapa engkau sangat cemburu saat
bintang-bintang di sekitarmu berjatuhan dalam kekhusyuan memaknai ayat demi
ayat. Mengapa????
Memang aku tidak sepenuhnya benar
menafsirkan paruh hidupmu. Sebab aku juga hanya debu-debu fakir yang belum
sanggup untuk menjawab arah kompasku sendiri. Tetapi aku tertegun melihatmu
terdampar di sini yang ingin bertahan dari badai dan deburan ombak yang selalu
bergemuruh. Engaku ingin bertahan demi sepasang mata indah yang tak ingin
engaku cucurkan darahnya. Sebab harapan nya adalah bingkisan- bingisan masa
depan yang pasti akan ada yang mencicipinya dengan riang dan terharu.
Aku memang salah. Dan tidak mampu
membaca arah pintu hatimu tetapi aku hanya ingin engaku terus bertahan dan
menikmati sampah-sampah yang sangat mengganggu angan mu. sebab sampah itu juga
dapat memberikan kesuburan bagi tanaman yang akan mekar berhiaskan kupu-kupu
indah dan elok. Saat ini engkau belum sadar. Suatu saat engkau akan mendapatkan
hikmahnya lewat musim yang bertaburan bunga berselingan airmata bahagia , kalaw
kupu-kupu sudah berterbangan menampakkan dirinya dan menjawab mimpimu yang
masih panjang.
Nikmatilah keindahan disini. Sebab
diluar sana terlalu bising dan mengganggu mimpimu indahmu. Dekaplah
bintang-bintangmu yang bermahkota anggun dibalik cadarnya itu dalam ukhuwah
yang dapat membuat mentari dan purnama seakan redup dalam kecupan sang malam.
Cahaya kalian walaupun kecil tetapi keindahannya sangat terasa dan tak pernah
mengecewakan para pemuja. Bukankah mentari dan purnama itu dapat gerhana??
Sedangkan engkau akan selalu hadir menjadi idola dan penyejuk hati diantara
malam-malam yang penuh ambisi dan tak akan gerhana
selamanya.....................
Bila aku benar menafsirkan hidup mu,
Maka biarlah kebenaran itu berjalan dan berlari mengiringi imajinasiku yang
penat ini untuk sebagai pelipur duka dan haus mahabbahnya. Selamat bermimpi.
Jangan juga engkau lupakan wajah kami walau hanya lewat tatapan dibalik kaca
retak. Selamilah mimpi mu saat ini agar ada cerita mu kelak disaat hatimu ingin
berhibur berbagi cerita dan dongeng.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar