Breaking

LightBlog

Minggu, 22 Mei 2016

SANG PEMUJA MIMPI

Engkau pemuja Mimpi


Engkau adalah titisan Hawa yang hidup di alam mimpi indah yang pernah ku kenal.
Engkau memang butir-butir air mata harapan dari  catatan yang pernah engkau curahkan dalam bait-bait sederhana.
Engkau adalah mimpi indah yang bersulam  selimut keguncangan dan selaksa siksa yang hadir di pelataran bumi ini untuk menjawab harapan dan air mata mu sendiri. Engkau ingin berteriak bahwa engkau mampu tetapi ragamu seakan memendam keraguan dan ketakutan yang selalu bermahkota dalam desah nafas mu. Dan engkau terkadang takut pada dirimu sendiri yang ingin berimajinasi bebas.
Engkau adalah butir syair yang berdengung merdu. Tetapi engkau takut untuk bernyanyi menghibur diri. Mungkin engkau takut kebisingan merajai harimu, ataukah engkau masih ingin menikmati jerugi keimanan yang membatasi bernanyi kala gelisah dan gundah menyerang pintu hatimu. Mugkin saja. Dan kalaw bukan begitu mengapa engkau sangat cemburu saat bintang-bintang di sekitarmu berjatuhan dalam kekhusyuan memaknai ayat demi ayat. Mengapa????
Memang aku tidak sepenuhnya benar menafsirkan paruh hidupmu. Sebab aku juga hanya debu-debu fakir yang belum sanggup untuk menjawab arah kompasku sendiri. Tetapi aku tertegun melihatmu terdampar di sini yang ingin bertahan dari badai dan deburan ombak yang selalu bergemuruh. Engaku ingin bertahan demi sepasang mata indah yang tak ingin engaku cucurkan darahnya. Sebab harapan nya adalah bingkisan- bingisan masa depan yang pasti akan ada yang mencicipinya dengan riang dan terharu.
Aku memang salah. Dan tidak mampu membaca arah pintu hatimu tetapi aku hanya ingin engaku terus bertahan dan menikmati sampah-sampah yang sangat mengganggu angan mu. sebab sampah itu juga dapat memberikan kesuburan bagi tanaman yang akan mekar berhiaskan kupu-kupu indah dan elok. Saat ini engkau belum sadar. Suatu saat engkau akan mendapatkan hikmahnya lewat musim yang bertaburan bunga berselingan airmata bahagia , kalaw kupu-kupu sudah berterbangan menampakkan dirinya dan menjawab mimpimu yang masih panjang.
Nikmatilah keindahan disini. Sebab diluar sana terlalu bising dan mengganggu mimpimu indahmu. Dekaplah bintang-bintangmu yang bermahkota anggun dibalik cadarnya itu dalam ukhuwah yang dapat membuat mentari dan purnama seakan redup dalam kecupan sang malam. Cahaya kalian walaupun kecil tetapi keindahannya sangat terasa dan tak pernah mengecewakan para pemuja. Bukankah mentari dan purnama itu dapat gerhana?? Sedangkan engkau akan selalu hadir menjadi idola dan penyejuk hati diantara malam-malam yang penuh ambisi dan tak akan gerhana selamanya.....................
Bila aku benar menafsirkan hidup mu, Maka biarlah kebenaran itu berjalan dan berlari mengiringi imajinasiku yang penat ini untuk sebagai pelipur duka dan haus mahabbahnya. Selamat bermimpi. Jangan juga engkau lupakan wajah kami walau hanya lewat tatapan dibalik kaca retak. Selamilah mimpi mu saat ini agar ada cerita mu kelak disaat hatimu ingin berhibur berbagi cerita dan dongeng.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar