Rintik air mata masih tersisah di
lenca kaca mata ini
Sebab rindu terlalu angkuh dan terus
berteriak tanpa iba pada kekosongan jiwa ini
Mengapa kakofoni ini seperti tak
adil hingga harus menyiksaku di ruangan yang kuju ini
Oh hidup...........akan ku kemanakan
lagi hastrat yang tulus ini
untuk hari ini aku ingin berteduh diatas sang
Qistina
Aku
ingin memarkirkan rindu ini dengan keikhlasan yang sesungguhnya
tanpa
ada lagi omabak-ombak yang sengaja
berdering untuk menakutimu akan ketulusan cinta dari seorang petualangan
yang tak bertuan ini
oh Qistina.............
kini ku lihat engkau telah berpentas
diatas drama petualangan ini
yang mana engkau telah mengembalikan
sang bintangku dari wajah langit
yang dulu sudah berjatuhan dari
beranda langit tanpa pamit dan angkuh dengan keindahannya
yang dahulu melukiskan malam dengan
salju-salju liar penuh canda tawa
hingga aku buta dengan warna
kehidupan yang menjanjikan kedustaan
oh
Qistina.........
aku
butuh hadirmu saat ini
datanglah
bersama sang rembulan malam ini jua
ataukah
aku harus berlari-kecil untuk menggapaimu tanpa harus menanti disini
engkaulah
jejak wajah terakhir dari pelipur lara dan nestapa ini
yang
selalu menghiburku saat kehampaan jiwa melanda di tengah terik saat kepulangannya
akan
ku jadikan kowe.......?????? setelah akhir dari kisah perjalan ini
oh
Sang Qistina ku..........
jawablah
aku walau dengan suara keheningan
jika
bukan malam ini pun tetap ku menanti
sampai mata tak sanggup lagi melihatmu
untuk
selama-lamanya
@qistina adalah sang princess yang berjemur di
bawah terik siang yang selalu ku temui.........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar