Breaking

LightBlog

Kamis, 19 Mei 2016

JIKA NANTI AKU MATI

JIKA NANTI AKU MATI
oleh : M Hamka Syaifudin

Wahai jiwa-jiwa yang terkurung dalam mata air kenikmatan dosa. sudah sejauh manakah langkah yang engkau hentakkan? Sejauh mana sudah engkau menikmati masa-masa kesenangan mu yang sesaat itu? bukankah engkau tahu kalaw hidupmu nanti akan berakhir.
Wahai jiwa-jiwa yang membius diri dengan keangkuhan. Kehidupan yang  sedang engkau jalani adalah sebuah kapal tua yang tak tahu arah. Jika engkau mampu menahkodainya kepada petunjuk yang sudah diberikan tentu engkau akan selamat. Tetapi kompas yang engkau arahkan meleset maka bersiaplah menghadapi dahsyatnya gelombang kemurkaan disebabkan oleh hastratmu yang membabi buta.
Wahai jiwa-jiwa yang dalam pengembaraan. Sejauh mana engkau ingin menelan dunia dan segala kelezatannya? Mengapa hatimu mempengaruhimu jauh dari perintah Allah? Mengapa wahai jiwa?? Telah hilangkah rasa takutmu pada sang Khalik?
Alangkah ngeri jika engkau tahu bahwa himpitan-himpitan di alam kubur akan menenggelamkan engkau, dan kelezatanmu yang dahulu menjadi mahkota hatimu di dunia. Alangkah ngerinya jika di hari penentian kelak engkau yang tertunduk penuh kehinaan menanggung dosa dan maksiat yang membumi. Engkau menjadi kecewa dengan dirimu. Engaku menjadi orang yang paling menderita. Engkau menjadi seekor burung yang tak bersayap. Engkau menjadi raja yang dilanda kemiskinan dan kehinaan yang tak seorang mampu menjadi tameng untuk dirimu.
Sementara di sampingmu engkau mendegar alunan-alunan syahdu. Panggilan kemesraan yang membelai dengan Mahabbah dan ampunannya. Panggilan pengejukkan untuk orang-orang yang dahulu di dunia pernah menasehatimu. Panggilan penghormatan sang khalik yang rindu dengan hamba-hamba yang beriman kepadanya. Panggilan untuk orang-orang yang dahulu engkau halang-halangi mereka untuk beribadah. Kini mereka penuh senyum dan mendapat pujian serta sanjungan yang tiada nilainya.
Ucapan penghargaan dari sang Rabb “ Sesungguhnya kamu sekalian akan hidup dan tidak akan mati selamanya. Dan sesungguhnya kamu akan sehat dan tak akan sakit selamanya. Dan sesungguhnya kamu akan menjadi muda belia dan tak akan tua selamanya. Dan sesungguhnya bagimu memperoleh kenikmatan dan tidak akan mendapatkan kesengsaraan selama-lamanya”. (HR. Muslim) dan janji Allah yakni kelompok yang pertama masuk kedalam syurga rupa mereka laksana bulan purnama, sedangkan yang mengiringin rupanya seperti bintang yang paling bercahaya di langit. Hati mereka adalah satu, tidak ada perselisihan diantara mereka,tidak saling membenci, dan tidak saling iri hati.(HR.Bukhari-Muslim)
Apakah engkau tega melihat mereka bercumbu rayu dengan kebahagiaan yang tiada berakhir itu?apakah engkau rela jika dirimu yang satu-satunya yang tersiksa di akhirat? Jika tidak maka sekarang saatnya untuk melakukan amal shaleh dan kebaikan-kebaikan yang sudah dijelaskan dalam Al-Qur’an maupun Hadits.
Kejarlah ia sampai betul-betul engkau menelannya. Jangan biarkan waktumu habis untuk berbuat dosa, jangan biarkan waktumu habis membicarakan aib orang lain.jangan biarkan waktumu dalam kelalaian. Jangan biarkan waktumu meratapi kenikmatan dunia. Jangan biarkan waktumu terlewatkan begitu saja tanpa ada momentum amal jariyah yang terukir. Lakukanlah amalan jariyah yang tiada putusnya itu untuk bisa menjamin tiket kelulusanmu menuju pertemuan dengan sang Khalik.
Imam Al ibnu Jauzi mengatakan : “ telah ku tuliskan dengan kedua jariku ini dua ribu jilid buku, dan telah bertaubat melalui tanganku seratus ribu orang, serta telah masuk islam melalui tanganku dua puluh ribu yahudi dan nasrani”
Wahai jiwa. Sadarlah.....muhasabalah setiap saat agar tak ada cela untuk setan mementaskan diri dalam tariannya. Perbanyaklah mengingat segala macam pemutus kenikmatan di dunia ini agar bisa melunankkan hatimu. Dengan seperti itu akan terus bergema di telinga jika nanti aku mati apa yang harus aku persiapkan. Apa yang aku bawa sebagai bekal ku. Jika hati sudah benar-benar terpaut dengan perintah Allah swt semoga dengan itu Allah memberikan janji-janjinya kepada kita di dunia ini, maupun ketika kita kembali dalam pangkuan-Nya kelak.Aamiin ya Rabb


Tidak ada komentar:

Posting Komentar