Breaking

LightBlog

Sabtu, 28 Mei 2016

DALAM ASUHANMU II



Di penghujung dermaga ini
Biarkan aku menanti sinaran baru
Agar kelak ia mengahantarkan aku berlabuh di pelabuhan beranting senja

            Di penghujung dermaga ini
            Engkau menyembunyikan kemilauan mu pada dunia
            Agar engkau tak terus di puja-puji
            Agar kelak lelaki tua itu merasa tak tersaingi
            Agar setiap langkah ia bernafas penuh kebebasan

Di penghujung senja ini
Kemilauan mu terus membelai anak-anak  mu
Membagi bingkisan penuh kasih sayang
Agar anak-anak tak pernah lelah dalam mengejar impian
Penuh senyum hadapi kasta kehidupan kelak

            Di penghujung senja ini
            Mata hati ku terbuka lewat muhasabah
            Lewat sajak sajak kasih sayang mu
            Akan datang suara kemilauan cinta di tengah malam ini
            Sebagai obor nasehat pada dekapan anak-anak mu

Di penghujung senja ini
Para nelayan penuh rintihan
Jiwa penuh butir-butir tangis
Saat telah datang waktu kepergian mu
Saat semburat merah mu redup di tepian barat
Saat nasehat-nasehat mu ku ukir jadi sebuah kenangan
“ sebelum aku pergi nak"
Ingatlah anak ku
Berbahagilah malam ini
Karena akan ada sang rembulan
Yang menjanjikan kasih sayang saat kepergian ku
Ia akan terus mendekap kalian
Sampai malam ini berkahir
Sampai nanti engkau tak lagi takut dalam kesunyian malam yang mencekam

            Senja ini biarlah aku pergi nak
            Karena itulah titah tuhan
            Inilah saatnya rembulan bersama mu

Sampai jumpa anak-anak ku
Bila kelak rembulan berakhir
Dan malam seolah diam membisu dalam keegoisan
Maka kembaralah  
Dalam suka duka mu pasti akan ada Tuhan yang selalu mendengarkan mu”
           
           





Tidak ada komentar:

Posting Komentar