Breaking

LightBlog

Jumat, 27 Mei 2016

MEMBANGUN UKHUWAH

Membangun Ukhuwah


*. M Hamka syaifudin

Dalam hiruk pikuk kehidupan yang serba modern ini terkadang membuat kita bisa lupa diri. Lupa kepada tanggung jawab, dan lupa kepada orang lain yang merupakan bagian dari nafas kehidupan kita.
Kita seharusnya sadar akan keberadaan kita di permukaan bumi ini. Sebab tidaklah Allah menciptakan manusia melainkan untuk senantiasa patuh, tunduk dan beribadah hanya kepada-Nya.
Beribadah dalam hal ini juga bisa kita artikan sebagai bentuk Hablumminannas kita dalam bemuamalah sesama insan/ manusia, sebab Rasulullah SAW. Bersabda bahwa “ Tidaklah beriman seorang diantara kalian hingga ia mencintai saudaranya seperti dirinya sendiri.(H.r. Bukhari).
Kebaikan yang kita tularkan kepada masyarakat merupakan buah yang mesti terus kita pupuk, agar keakraban itu terus terbagun dan tidak layu diakibatkan salah paham dan ketesinggungan yang di sebabkan permasalahn kecil. Dan  jangan sampai hubungan kita dengan sang Pencipta terasa dekat tetapi kita malah tidak dipandang dikalangan masyarakat diakibatkan ulah dan tingkah laku kita yang menyakitkan. Kita terlalu berambisi dengan hawa nafsu kita,terlalu mengumbar kata-kata yang seakan-akan itu tidak perlu untuk dibicarakan. Hingga terkadang tanpa sadar tetangga kita tergores hatinya dan menyimpan persaan dendam atas ulah kita yang mungkin sepele adanya.
Rasululllah Saw. Sebagai suri tauladan kita telah memberikan contoh yang baik. Walaupun mereka masih ragu dengan risalah yang dibawakan beliau tetapi mereka tidak bisa pungkiri bahwa beliau adalah Al- Amin yang dapat di percaya membawa ketentraman antar suku waktu itu yang sedang berselisih mengenai hajar aswad. Beliau pun Hidup di kalangan orang-orang Qurays yang belum masuk islam tetapi harta dan nyawanya mereka di lindungi. Bahkan beliau berkata bahwa barang siapa yang berani menyakiti mereka maka ia menyakiti ku.
Hal ini adalah jaminan bahwa sudah saatnya kita kembali membangun hubungan yang erat dan solid diantara tetangga dan masyarakat.  Berilah perhatian kepada tetangga-tetangga kita yang membutuhkan. Sebab kebaikan kita disaat-saat mendesak itulah pertolongan yang paling tentram dan sangat tinggi nilainya.
Sudah saatnya membangun kembali suatu nuansa kebersamaan yang dapat membawa kita pada ukhuwah islamiyah. Alquran sangat jelas mengatakan bahwa orang-orang mukmin itu adalah bersaudara. Dan juga firman-Nya dalam (Q.s Al- Qasas ayat 77).
Dengan demikian ada beberap poin yang harus kita  camkan dari pesan sayyidina Ali bin Abi Thalib. Dalam hal membangun hubungan yang harmonis diantara tetangga dan masyaratak pada umumnya.
-         Perhatikanlah baik-baik para tetanggamu karena kesungguhannya Nabi kalian telah mewasiatkan kalian tentang mereka. Beliau terus menerus menyebut mereka hingga kami mengira beliau memasukkan mereka kedalam ahli waris
-         Sesungguhnya orang miskin adalah duta Allah. Maka barang siapa yang menolaknya, dia telah menolak Allah; dan barangsiapa yang memberinya dia telah memberi Allah.
-         Perhatikanlah baik-baik anak yatim, jangankah sampai kalian membiarkan mulut-mulut mereka kosong(kelaparan), dan janganlah sampai mereka terlantar di tengah-tengah kalian
-         Janganlah engkau merasa senang dengan banyaknya teman selama mereka bukan orang-orang baik. Sebab kedudukan teman seperti api: sedikitnya adalah kenikmatan dan banyaknya adalah kebinasaan
Orang yang paling gagal dalam hidup adalah orang yang tidak mampu mendaptkan teman-teman, dan lebih gagal lagi adalah yang menyebabkan pergi nya mereka yang didapatkannya itu. wallahua’lam/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar