Breaking

LightBlog

Rabu, 01 Juni 2016

INAYAH

(Gadis yang menari dalam payung di tanah melayu)


Sedang apa dinda?
Apa yang kau dendangkan hingga melodimu menyambar jari jemariku
Sedang apa engkau di siang ini?
Mengapa engkau mau menari dalam payung  yang mengekang kecantikanmu
Mengapa tatapan mata ini tak pernah lelah saat melihatmu berlalu dengan payungmu
Adakah lagumu yang ingin engkau nanyikan untukku
Agar nurani ku terasa tentram dan berterbangan  ke alam nyata penuh kesyahduan

            Inayah
            Saat ini aku rapuh melangkah sebab kakiku telah diamputasi
            Kaki ku melarangku berjalan diatas kenikmatan hidup pemuda saat ini
            Yang bergelimang kemesraan bercumbu rayu di kala senja melambai-lambai di tepi barat. 

Aku rapuh. Aku tak bisa terbang bebas seperti mereka. Karena hati ini sudah pernah teracuni cinta 
yang penuh dengan kemunafikan

Inayah
Aku sadari
Bahwa aku bukan bagian dari khayalan dan mimpi indahmu
Aku sadar
Aku bukan bagian dari seribu bintang di tanah melayu ini yang berkhidmat padamu
Namun aku punya niat yang lebih indah dan syair yang bermakna untuk mu renungkan
Niat yang mendekap kita dalam ikatan suci lahir batan
Ikatan yang membuat kita nyenyak dari fitnah dan murka jaman yang membara
Sebab aku bosan hanya berkeliaran dengan ambisi dan mandi dengan janji-janji palsu
Bukan lagi saatnya berkeliaran. Kita sudah dewasa dan sudah saatnya kita  menilai yang terbaik dari yang terpuruk. untuk kita terjemahkan dalam rindu dan cinta kasih

            Inayah
            Aku hanyalah debu-debu fakir
            Tetapi aku mampu membuatmu bahagia
            Aku akan meniti kesunyian malam
            Untuk membuatmu berpangku diatas dipan-dipan kemulian yang halal

jika aku telah lelah maka batinku akan diam dan tak mau menyesal
sebab terkadang dalam dua insan ada kalbu yang dapat merobek tabir kemuliaan
maka munajatlah pada-Nya karena kitaa adalah pengembara yang kehabisan bekal

(inayah. Adalah sang khayalan disaat ku terlalu letih. Jika batinku lelah maka imajinasi akan menarik ku berterbangan tak tahu arah)

           


Tidak ada komentar:

Posting Komentar