(Gadis yang menari dalam payung di tanah melayu)
Apa yang kau dendangkan hingga
melodimu menyambar jari jemariku
Sedang apa engkau di siang ini?
Mengapa engkau mau menari dalam
payung yang mengekang kecantikanmu
Mengapa tatapan mata ini tak pernah
lelah saat melihatmu berlalu dengan payungmu
Adakah lagumu yang ingin engkau
nanyikan untukku
Agar nurani ku terasa tentram dan
berterbangan ke alam nyata penuh
kesyahduan
Inayah
Saat
ini aku rapuh melangkah sebab kakiku telah diamputasi
Kaki
ku melarangku berjalan diatas kenikmatan hidup pemuda saat ini
Yang
bergelimang kemesraan bercumbu rayu di kala senja melambai-lambai di tepi
barat.
Aku rapuh. Aku tak bisa terbang bebas seperti mereka. Karena hati ini sudah pernah teracuni cinta
yang penuh dengan kemunafikan
Aku rapuh. Aku tak bisa terbang bebas seperti mereka. Karena hati ini sudah pernah teracuni cinta
yang penuh dengan kemunafikan
Inayah
Aku sadari
Bahwa aku bukan bagian dari khayalan
dan mimpi indahmu
Aku sadar
Aku bukan bagian dari seribu bintang
di tanah melayu ini yang berkhidmat padamu
Namun aku punya niat yang lebih
indah dan syair yang bermakna untuk mu renungkan
Niat yang mendekap kita dalam ikatan
suci lahir batan
Ikatan yang membuat kita nyenyak
dari fitnah dan murka jaman yang membara
Sebab aku bosan hanya berkeliaran
dengan ambisi dan mandi dengan janji-janji palsu
Bukan lagi saatnya berkeliaran. Kita
sudah dewasa dan sudah saatnya kita
menilai yang terbaik dari yang terpuruk. untuk kita terjemahkan dalam
rindu dan cinta kasih
Inayah
Aku
hanyalah debu-debu fakir
Tetapi
aku mampu membuatmu bahagia
Aku
akan meniti kesunyian malam
Untuk
membuatmu berpangku diatas dipan-dipan kemulian yang halal
jika aku telah lelah maka batinku
akan diam dan tak mau menyesal
sebab terkadang dalam dua insan ada
kalbu yang dapat merobek tabir kemuliaan
maka munajatlah pada-Nya karena
kitaa adalah pengembara yang kehabisan bekal
(inayah. Adalah sang
khayalan disaat ku terlalu letih. Jika batinku lelah maka imajinasi akan menarik
ku berterbangan tak tahu arah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar