Breaking

LightBlog

Sabtu, 21 Mei 2016

KALBU YANG TERNODA



semilir angin berhembus menerpa kita yang berlarian namun tak bisa beriringan. Mungkin engkau bertanya seperti apa citra dari pancaran wajah-wajah yang penuh khusyuk. Perlu engkau ketahui, bahwa disetiap pohon ada rasa manis dan kecut dari bibit yang tumbuh berkembang. Begitulah langkah mereka yang bersorak-sorak kala bintang2 sepeti berjatuhan dan menebar keindahan pada setiap kegelapan malam. 
Tapi bukan aku
sebab aku tahu kalian adalah bintang-bintang yang sangat tinggi dan tak mungkin bisa di sorak-sorak jika malam belum membawa kabar kedatanganmu.
Aku tahu.
Langkah ku adalah melepas kepenatan Qolbu yang masih bertahta diatas kesedihan yang melanda
Jika mereka menunggu mu dan masih bersorak-sorak dikala kedatangan mu maka jangan pernah tanya padaku sebab aku terlalu malu atas pancaran citra yang sudah ku petik dan telan sebagai penjanggal kebutaan nurani dalu. Dan aku harus benar-benar membenci jika harus seperti itu lagi.
Aku tahu diri dan sadar akan langkah ini.
Biarlah nurani menggapi singgasana itu dengan mata hatimu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar