Semoga Allah Yang Maha Tahu setiap
gerak hati kita, Yang Maha Mendengar setiap ucapan kita, membimbing kita untuk
tetap berada dalam naungan Allah SWT dengan tetap istiqomah berada didalam
jalan yang Allah sukai. Kekurangan yang ada pada diri kita mudah-mudahan
menjadi ladang amal untuk tetap bisa memperbaiki diri. Karena mencari yang
sempurna memang tidak pernah ada. Yang harus dilakukan adalah menyempurnakan
niat dan menyempurnakan ikhtiar.
Saudara sekalian, ada 2 krisis yang
terjadi dibangsa kita ini :
1. Krisis Tata
Nilai.
Bangsa kita pada umumnya bingung
melihat mana yang baik, mana yang tidak baik. Makanya tidak heran jika banyak
korupsi yang merajalela. Karena koruptor di Indonesia tidak malu lagi untuk
memperlihatkan korupsinya. Pada saat yang sama masyarakat kita menghormati
orang yang jelas-jelas korupsi. Inilah yang terjadi, orang yang benar-benar
korupsi dihargai tetapi orang yang mengajak kebaikan, kadang dihinakan,
dilecehkan dan ditertawakan.
2. Krisis Etos
dalam hidup.
Kita masih bingung dan belum paham
dalam merencanakan dan mencita-citakan hidup kita. Maka sumber daya yang begini
hebat belum menjadi karya yang berarti.
Apa yang terjadi jangan membuat
putus asa, tetapi kita harus mengembangkan potensi yang ada dan mengembangkan
kemampuan untuk menghasilkan prestasi yang maksimal. Karena hidup tidak
sendiri, tetapi membutuhkan orang lain dan boleh jadi persaingan akan terjadi.
Yang terpenting dalam hidup kita adalah selalu mempunyai seni bersaing yang
sehat dan terhormat.
Alasan manusia senang untuk bersaing
:
1. Naluri Manusia.
Manusia mempunyai naluri untuk
menyelamatkan diri, mempertahankan hidup dan yang lainya. Naluri ini yang
mendorong untuk bersaing.
2. Kebutuhan dan Situasi.
Kebutuhan hidup mendorong orang
untuk mencari pekerjaan. Jumlah lapangan kerja dan sumber daya manusia tidak
imbang. Hal ini mendorong untuk bersaing. Demikian juga dalam memenuhi
kebutuhan hidup, bisa menimbulkan persaingan antar manusia.
3. Ambisi
Ambisi muncul karena adanya
keinginan untuk menjadi lebih dari orang lain. Namun kelebihan ini kelebihan
yang tidak baik dan sehat. Karena boleh jadi ambisi bisa mendatangkan bala
bencana jika jalan yang ditempuh tidak baik dan benar. Rasulullah SAW berkata
kepada Abdurrahman bin Samurah, "Wahai Abdurrahman bin Samurah, janganlah
engkau menuntut suatu jabatan, sesungguhnya jika diberi karena ambisimu maka
kamu akan menanggung seluruh bebannya, tetapi jika ditugaskan tanpa ambisimu
maka kamu akan ditolong mengatasinya." (HR. Al Bukhari dan Muslim)
4. Ingin Dekat Dengan Allah SWT
Ini adalah persaingan yang baik,
karena dekat dengan Allah itu suatu kebaikan yang didambakan oleh setiap
muslim. Kalau kita sudah dekat dengan Allah SWT, maka kita akan mendapatkan
ketenangan dalam persaingan hidup ini. Sehingga tidak akan merasakan kekecewaan
dalam setiap kegagalan.
5. Berlomba-lomba dalam kebaikan.
Ini perlombaan yang sehat, karena
untuk kebaikan. Semua manusia mendambakan kebaikan dalam hidupnya. Persaingan
yang sehat akan menambah kebahagian dan kemuliaan, dan ini tidak akan
terkalahkan. Karena dari awal sampai akhir tidak ada kecurangan. Persaingan
yang tidak sehat akan terlihat dari niat yang tidak benar, boleh jadi karena
gengsi, karena dunia dan lainnya sebagainya. Caranya juga tidak benar, boleh
jadi menghalalkan segala cara. Kemudian tidak pernah bertawakal kepada Allah
SWT. Persaingan yang tidak menumbuhkan semangat kebaikan itu adalah persaingan
yang tidak sehat, karena persaingan yang terjadi boleh jadi ada kecurangan dan
kedzoliman kepada yang lain.
Saudara sekalian, bersaing yang
sehat adalah jika dengan persaingan membuat dan menumbuhkan semangat untuk
menggali potensi diri, mengembangkan kemampuan dan memperluas wawasan, sehingga
memunculkan prestasi hidup yang maksimal. Persaingan yang baik ini tidak akan
pernah mengalami kekalahan, karena niat dan caranya benar. Proses persaingan
dilakukan dengan tata nilai yang baik dan benar, sehingga tidak terjadi
kedzoliman dan kecurangan terhadap siapapun.
Alhamdulillaahirobbil’alamin
Penulis : KH.
Abdullah Gymnastiar

Tidak ada komentar:
Posting Komentar